√ Pengalaman Malam Pertama saat Menikah
Konten [Tutup]
Setiap pasangan yang menikah tentu akan merasakan pengalaman malam pertama. Bagaimana sih sebenarnya rasa malam pertama itu hingga banyak calon pengantin dibuat deg-degan menghadapinya?
Kondisi Fisik Malam Pertama
Bagi mereka para pasangan suami istri yang belum pernah berhubungan intim sekalipun, secara fisik tentu tubuh mereka belum mampu menyesuaikan diri. Beberapa tahapan boleh jadi akan dialami tubuh wanita.Meski tak sama untuk tiap wanita, hanya saja dapat secara umum serupa.
Tidak sedikit yang mengaku jika pengalaman malam pertama saat berhubungan suami- istri pertama kali akan merasakan nyeri. Kejadian itu lumrah sebab memang organ intim wanita belum terbiasa dan biasanya otot-otot di sana menegang.
Apabila merasakan nyeri atau susah sekali Mr P masuk maka mungkin saja mempelai wanita menderita vaginismus.
Vaginismus adalah kondisi medis yang mana otot-otot di area vagina mengencang otomatis ketika mengalami penetrasi Mr P. Umumnya perasaan tersebut diilustrasikan sebagai rasa tak nyaman hingga nyeri. Keadaan tersebut berlainan untuk tiap wanita.
Indikasinya seperti susah masuk, nyeri ketika penetrasi, kejang otot atau malah berhenti bernapas ketika dimasuki Mr P.
Tak selalu terjadi vaginismus saat wanita berhubungan intim pertama kali. Namun saat wanita mengalaminya, mereka tak usah cemas sebab sebagian wanita di dunia pernah merasakan hal seperti ini dan bisa menjalaninya.
Sehingga ini adalah kejadian normal. Agar bisa meminimalisir, beberapa tips yang bisa dilakukan seperti menghindari cemas dan stress yang intens.
Selalu tenang ketika berhubungan badan. Agar terhindar dari nyeri tadi maka wanita boleh membicarakannya dengan suami misalnya agar ia mau melakukan penetrasi dengan pelan-pelan. Di samping itu, tambah durasi foreplay atau pemanasan sehingga rasa tegang bisa berkurang dan tubuh pun bisa mengeluarkan pelumas alami.
Bilamana timbul perdarahan saat berhubungan suami-istri yang pertama kali itu sebenarnya wajar. Jadi tidak usah terlampau panik. Sebaliknya jika pun tak muncul sedikit perdarahan, tak bermakna jika mempelai wanita sudag tak perawan.
Perdarahan saat malam pertama dapat dialami karena berbagai sebab misalnya gesekan yang cukup kuat, munculnya alergi maupun penyakit tertentu.
Kondisi Psikologis Malam Pertama
Tak cuma fisik yang merasakan ketika menjalani pengalaman malam pertama bagi pengantin baru, psikologis pun ikut terpengaruh. Boleh jadi mulanya kedua mempelai merasa malu buka-bukaan. Kecuali malu, muncul pula rasa tak percaya diri, kelewat cemas dan kondisi psikologis lain.Perasaan tadi akan dirasakan suami dan juga istri dan itu wajar sebab belum ada pengalaman sama sekali melakukan hubungan intim. Namun sedikit demi sedikit suami istri akan dapat saling memahami bila memang sering membicarakan kemauan masing-masing.
Pengalaman malam pertama yang dialami sebagian besar pasangan suami istri biasanya adalah rasa was-was. Hadirnya rasa was-was saat malam pertama yang mengakibatkan keduanya kurang bisa menikmati aktifitas tersebut.
"Seksikah aku?"
"Aku malu dengan bentuk tubuhku ia bersedia tidak ya melakukannya?"
"Aku belum siap, tapi bagaimana cara mengatakannya?"
"Nanti jika di tengah jalan ingin menyudahi, marah tidak ya dia?"
"Ia puas tidak ya?" "Kalau nanti sakit bagaimana?"
"Jika tak keluar darah, apakah dia akan marah?"
Kecemasan itu adalah hal lumrah yang umumnya ditanyakan kepada diri sendiri. Tak usah panik dengan berharap terlalu tinggi kepada pasangan saat salah satu tak mencapai klimaks.
Bila nyatanya kurang memuaskan atau mengalami sakit atau yang lainnya, pengantin baru tetap dapat mencoba lagi dan lagi. Kuncinya adalah saling memahami keinginan masing-masing.